Pilpres masih April, tapi kedua paslon no.1 dan no.2 udah saling serang pas pidato kampanye. Yang terbaru, Jokowi sombongkan pengalamannya dalam memimpin sementara Prabowo nakut-nakutin pendukungnya dengan bilang kalau perusahaan BUMN satu persatu hancur dan bangkrut. Pidato Jokowi itu ia sampaikan di acara deklarasi dukungan alumni UI yang diadain di Gelora Bung Karno (GBK) pada hari Sabtu (12/01/2019). Gaya pidato Jokowi di acara ini tergolong satir dengan banyak membantah argumen paslon lawannya meski tak menyebut nama. Sebut saja soal pesimisme Indonesia bisa punah. Jokowi melanjutkan pidatonya dengan menyombongkan prestasi dan pengalamannya mulai dari memimpin perusahaan, kota, hingga negara. Bahkan ia sampai meragukan kapabilitas dan pengalaman paslon lainnya. Sehari kemudian, gantian Prabowo yang bikin sensasi. Di depan relawan pendukungnya yang tergabung dalam Konsolidasi Koordinator TPS se-Provinsi DKI Jakarta, tepatnya di Roemah Djoeang Prabowo-Sandi, Jalan Wijaya I no 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ia singgung soal bangkrutnya perusahaan-perusahaan BUMN. Dengan nada menakut-nakuti, Prabowo berjanji kalau ia terpilih ia bakal kembalikan kedaulatan negara termasuk menjaga BUMN agar tetap hidup. Sebenarnya sih saling serang antar paslon itu biasa. Tapi kalau sampai saling ngejelekin di depan pendukung sendiri kayak gini ya gak etis. Apalagi ada potensi buat sulut emosi pendukung yang berujung pada perpecahan di masyarakat.