Makna Pernyataan: “Jangan puji karena anak pintar, pujilah karena dia gigih mencoba.”
Pernyataan tersebut merujuk pada inti dari teori growth mindset (pola pikir berkembang) yang dikembangkan Dweck. Berikut maknanya:
1. Pujian pada "kepintaran" bisa jadi jebakan
Jika anak sering dipuji karena dia “pintar”, maka anak cenderung akan menghindari tantangan yang sulit agar tidak kehilangan label "pintar" itu. Ia bisa takut gagal, karena kegagalan akan dianggap bukti bahwa ia tidak sepintar yang dikira.
2. Pujian pada "usaha" membangun ketahanan
Sebaliknya, jika anak dipuji karena "gigih", "rajin mencoba", atau "tidak menyerah meski sulit", maka anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha. Inilah inti dari growth mindset.
3. Pujian yang tepat mendorong pembelajaran sejati
Pujian pada usaha membuat anak tidak takut salah, lebih terbuka terhadap kritik, dan melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar, bukan sebagai aib.
🧠 Growth Mindset vs Fixed Mindset
Fixed mindset: meyakini bahwa kecerdasan atau bakat itu tetap dan tidak bisa berubah. Anak dengan pola pikir ini cenderung cepat menyerah dan takut gagal.
Growth mindset: meyakini bahwa kemampuan bisa berkembang lewat latihan, kerja keras, dan strategi yang tepat. Anak dengan pola pikir ini lebih tahan banting dan terbuka pada tantangan.
📚 Kesimpulan
Carol S. Dweck ingin menggeser cara orang tua, guru, dan masyarakat mendefinisikan keberhasilan anak. Fokus bukan pada “seberapa pintar”, melainkan seberapa keras ia berusaha dan belajar dari kesalahan. Pujian yang diarahkan pada proses dan ketekunan akan menumbuhkan anak-anak yang tangguh, kreatif, dan tidak takut menghadapi kesulitan.