JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Selasa, saatnya Selasa Bahasa. Kali ini, kata yang akan kita bahas adalah perbedaan kata alergi dan alergis.
Keduanya saling terkait, tapi penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, hampir 10 hingga 20 persen dari populasi Indonesia memiliki alergi terhadap sesuatu. Dan dari data yang sama, hampir sebagian besar orang mengalami alergis terhadap makanan.
Namun, bukan data terkait alergi yang akan kita bahas di Selasa Bahasa, melainkan perbedaan kata alergi dan alergis yang terdengar sama. Dan bisa jadi, banyak masyarakat juga yang bahkan tidak tahu bahwa ada kata alergis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dalam maknanya, kata alergi dan alergis ini saling berkaitan, namun memiliki perbedaan dalam penggunaannya. Untuk itu, kita coba tanya dahulu, apakah sebenarnya warga tahu apa perbedaan dari dua kata ini?
Kata alergi dan alergis seharusnya memang digunakan sesuai kebutuhan dalam sebuah kalimat atau percakapan, apakah dengan kata benda atau kata sifat.
Hanya saja, seiring waktu, kata alergis jarang digunakan karena sebagian menganggap kata alergis terlalu kaku dan ilmiah.
Sehingga, untuk penggunaan kalimat apa pun, masyarakat kini lebih banyak yang memilih kata alergi saja.
Namun, kata apa pun yang dipilih dalam komunikasi, yang penting tercipta pemahaman bersama antara pengirim dan penerima pesan.
Baca Juga Pesanan Naik 100 Persen, Jasa Jahit Seragam Ramai Orderan Jelang Tahun Ajaran Baru | SAPA SIANG di https://www.kompas.tv/regional/603921/pesanan-naik-100-persen-jasa-jahit-seragam-ramai-orderan-jelang-tahun-ajaran-baru-sapa-siang
#alergi #bahasaindonesia #alergis
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/603928/alergi-vs-alergis-mana-yang-benar-simak-penjelasannya-selasa-bahasa